Breaking News

Tujuh Nafsu Dalam Thoriqoh

أعلم أخي المريد

Ketahuilah wahai saudaraku… untuk menjadi sufi itu.

أن الأنفس السبعة هي من أَهَمّ الأمور في طريقتنا القادرية
Sesungguhnya nafsu itu ada 7 tingkatan, yang merupakan hal terpenting dalam Thoriqoh kita Qodiriyyah.

فالله جل وعلا خلق النفس البشرية وجعل فيها طباعاً كثيرة منها طباع الخير ومنها طباع الشر ومنها طباع بين الخير والشر
Allah yang Maha mulia dan Maha tinggi menciptakan nafsu (jiwa) manusia dan menjadikan didalamnya berbagai tabiat yang banyak, dari itu nafsu (jiwa) (terdapat) tabiat-tabiat yang paling baik dan darinya (terdapat) tabiat-tabiat yang jelek dan darinya (terdapat pula) tabiat-tabiat antara baik dan jahat.

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا *سورة الإنسان 
Allah Ta`alaa telah berfirman :“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampuryang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat.”

وكما جاء في كتاب قوت القلوب للشيخ أبي طالب المكي أن الله خلق الإنسان وجعل في نفسه أربعة أنواع من الصفات وهي:
Dan seperti yang tercantum dalam Kitab Quutul Quluub (kitab memperkuat hati) kepunyaan Syekh Abu Thalib Al Makki bahwa Allah menciptakan manusia dan menjadikan nafsunya empat jenis dari berbagai sifat, yaitu:

· صفات الربوبية: مثل الكبرياء – حب المدح والشكر والثناء – الجبروت وهذه لا تنبغي إلا لله تعالى
• Sifat Ketuhanan : misalnya, Keagungan - cinta pujian, Syukur (berterima kasih) dan pujian – kekuasaan, ini tidak seyogjanya (bagi kita) kecuali bagi Allah Ta`alaa.

· صفات العبودية: مثل الخضوع لله – الذل – التواضع– المودة والمحبة – الرحمة – الشفقة
• Sifat Pengabdian : seperti, tunduk kepada Allah – merendahkan diri - rendah hati – kasih sayang dan cinta - Pemurah - kasih sayang

· صفات حيوانية: مثل الأكل- الشرب – النوم – النكاح والتزاوج –
• Sifat Kehewanan : seperti, makan - minum - tidur - pernikahan dan perkawinan.

· صفات شيطانية: مثل الكذب – التكبر – العجب –الخداع – المكر- الإغواء – حب المخالفة
• Sifat kesetanan : seperti berbohong - kesombongan – ujub (diri merasa kagum) - penipu - tipu daya – menyesatkan/mengecewakan - suka perlawanan (melawan/melanggar perintah syara)

والمطلوب من الإنسان أن يتخلى عن صفات الربوبية والصفات الشيطانية وأن لا يكون أكبر همة الصفات الحيوانية وأن يتمسك ويتحلى بصفات العبودية وبذلك يكون كما أراد الله له
Dan yang dituntut oleh manusia adalah terlepas dari sifat-sifat Ketuhanan dan sifat-sifat setan dan tidak ada yang lebih besar dari sebuah cita-cita dari sifat-sifat kehewanan dan berpegang serta memakai perhiasan dengan sifat-sifat pengabdian dengan demikian terbukti sebagaimana keinginan Allah kepadanya (sifat pengabdian)

أن يكون في قوله تعالى في القرآن الكريم((وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7) فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10) سورة الشمس ))
(Hal ini) terbukti dalam Firman-Nya yang Maha tinggi di dalam Qur`an yang mulia : 7. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), 8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. 9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, 10. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Surat Asy-Syam ayat ke 7 sampai 10)

والناس في تزكية نفوسهم على درجات كل حسب همته في السير إلى الله والتزامه على منهج الله وكما ورد في الأثر
manusia didalam menyucikan berbagai nafsu-nya melalui derajat setiap perhitungan cita-citanya didalam perjalanan menuju Allah dan kepercayaannya atas rencana Allah sebagaimana yang telah sampai di dalam atsar

أن الله تعالى خلق الإنسان بعقل وشهوة وخلق الملائكة بعقل دون شهوة وخلق الحيوان بشهوة دون عقل فالإنسان إذا غلب عقله على شهوته صار أفضل من الملائكة وإن غلبت شهوته على عقله صار أدنى من الحيوان
Bahwa Allah Ta`alaa menciptakan manusia dengan penciptaan Aqal (pikiran) dan penciptaan syahwat (keinginan) dan Allah menciptakan malaikat dengan penciptaan Aqal tanpa penciptaan syahwat dan Allah menciptakan binatang dengan penciptaan syahwat tanpa penciptaan Aqal, lantas manusia jika ia mengalahkan aqal-ya atas syahwatnya maka ia menjadi lebih baik (utama) daripada para malaikat dan jikalau syahwat-nya mengalahkan aqal-nya maka ia menjadi lebih rendah daripada binatang

وقد قسم سيدي ومولاي الشيخ عبد القادر الجيلاني النفس إلى سبعة أقسام عرفت بالأنفس السبعة وجعل لها منهجاً عظيماً من أجل التزكية وصنف أورادها وأذكارها وصفاتها وفروعها وهذه الأنفس هي :
Sungguh telah membagi sayyidina wa maulana Syaikh Abdul Qadir Jailani ra, terhadap nafsu menjadi 7 bagian, ia mengetahui 7 nafsu dan menjadikan padanya sebagai rencana (bagan) dan sebagai keagungan dari sebab menyucikan dan dari sebab mengarang Aurodnya, zikir-zikirnya, sifat-sifatnya dan cabang-cabangnya, dan nafsu ini di antaranya :
1. النفس الأمـــارة (jiwa jasmaniah)
2. النفس اللـوامــة (jiwa penuh cela)
3. النفس الملهـــمة (jiwa yang mengilhami)
4. النفس المطمـئنة (jiwa yang tenang)
5. النفس الراضـية (jiwa yang ridho)
6. النفس المرضية (jiwa yang diridhoi)
7. النفس الكــــاملة (jiwa sempurna)


Nafsu (النفس) sering diartikan sebagai dorongan atau hasrat pada diri seseorang yang menimbulkan keinginan atau kecondongan hati untuk memuaskan kebutuhan hidupnya. Dalam kajian Tasawuf, Nafsu diartikan dengan jiwa, diri dan ego. Nafsu merupakan makhluk Allah yang melekat pada diri manusia. Ulama ahli Ma'rifat mengatakan: "Barangsiapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya." Dalam Kitab Qatrul Ghaits (cahaya iman) karya Syekh Nawawi Al-Bantani disebutkan ada tujuh tingkatan Nafsu yang perlu kita ketahui dan kendalikan. Dari ketujuh tingkatan ini, ada dua jenis nafsu yang sering diperturutkan manusia sehingga memicu kejahatan dan menyebabkan dosa. 

Berikut 7 Tingkatan Nafsu : 
1. Ammarah (النفس الأمارة) 
Tempatnya di As-Shadr (dada). Pasukannya adalah bakhil (kikir), hirshu (cinta dunia), hasad, kebodohan, takabur, syahwat, ghosab (menggunakan milik orang lain tanpa izin). 

2. Lawwamah (النفس اللوامه) 
Tempatnya di Al-Qalbu (hati), adapun hati letaknya di bawah buah dada sebelah kiri perkiraan dua bentang jari tangan. Pasukannya adalah mencela, prasangka, memaksa, ujub, ghibah (bergunjing), riya', sewenang-wenang, berbohong, lalai. 

3. Mulhimah (ألنفس الملهمة) 
Tempatnya di Ar-Ruh. Adapun ruh letaknya di bawah buah dada sebelah kanan perkiraan dua bentang jari tangan. Pasukannya adalah dermawan, kerelaan, tawadhu', taubat, sabar, lapang dada. 

4. Muthmainnah (النفس المطمئنة) 
Tempanya di As-Sirru yang letaknya di sebelah buah dada sebelah kiri perkiraan dua bentang jari tangan hingga ke arah dada. Pasukannya adalah kemurahan hati, tawakkal, ibadah, bersyukur, ridha', khasyyah. 

5. Rodhiyah (النفس الراضية) 
Tempatnya di Sirrus Sirri, mungkin yang dimaksud oleh mushannif dengan kata Sirrus Sirri adalah Qalab (dengan dibaca fathah huruf lam-nya), yaitu seluruh jasad. Pasukannya adalah kemurahan hati, zuhud, ikhlas, wara', riyadhah, kepercayaan. 

6. Mardhiyyah (النفس المرضية) 
Tempatnya di Al-Khafi yang terletak di sebelah buah dada sebelah kanan perkiraan dua bentang jari tangan hingga kepertengahan dada. Pasukannya adalah baik budi pekerti, meninggalkan yang selain Allah, halus/ramah terhadap manusia, membawa mereka pada kebaikan, memaafkan kesalahan, cinta dan condong kepada mereka guna mengeluarkan mereka dari kegelapan watak dan jiwa mereka menuju jiwa yang terang. 

7. Kaamilah (النفس الكاملة) 
Tempatnya di Al-Akhfa, yaitu pertengahan dada. Pasukannya adalah ilmul yaqin, 'ainul yaqin dan haqqul yaqin. 
Demikian tujuh tingkatan Nafsu dan penjelasan singkatnya. 

Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya' 'Ulumiddin mengatakan, "Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya. Sedangkan kesengsaraan adalah saat seseorang dikuasai nafsunya."

Tidak ada komentar